artikel

Resleting

Di suatu desa hidup seorang anak yang lumayan tampan bernama feri, dia waktu itu berumur 6 tahun dan siap bersekolah di SD. Hari minggu tepatnya sehari sebelum bersekolah untuk pertama kalinya feri membeli perlengkapan sekolah yang baru. Semua perlengkapan mulai dari tas, sepatu, baju, topi dan semua alat tulis baru. Semuanya serba baru!.hari senin telah tiba hari yang paling ditunggu-tunggu oleh anak seusianya yaitu bersekolah SD untuk pertma kalinya. Feri bergegas mandi dan langsung memaki pakaian sekolah lengkap dan rapi.

Setelah memkai seragam feri pun langsung berangkat bersama teman akrabnya dedy. Feri berjalan dengan kepala tegak tapi entah mengapa dedy tersenyum sendiri, feri tidak menghiraukan sama sekalli senyuman dedy. Di tengah perjalanan feri bertemu banyak orang dan seperti biasa feri berjalan dengan gagahnya berkepala tegak seperti ingin menunjukkan kalau ia sudah besar dengan tanda masuk sekolah dasar (SD). Tapi entah apa yang terjadi semua orang yang bertemu feri seperti dedy senyum-senyum sendiri. “Wah kayanya ada yang salah ni” sahut feri dalam hati sembari jalan ke sekolah.

Sesampainya di sekolah dia bertemu banyak orang karena semua murid yang lain diantar oleh orang tuanya masing-masing. “huh dasar anak kecil semua , masa ke sekolah aja di anterin ma mamah! Malu-maluin aja sih” gumam feri dalam hati.

Setelah berkata dalam hati seperti itu dunia seakan berbalik dalam sekejap setelah feri masuk ke kelas, semua orang yan gmelihatnya pun tertawa terbahak-bahk karena setelah liat ke bawah ternyata resleting celananya belum ditutup. Feri pun langsung seperti orang yang paling bodoh sedunia. Feri langsung memarahi dedy karena ia sengaja ingin membuatnya malu.

Inilah peristiwa terbesar abad ini menurut feri

13 september 2007

Feri yulinanto

0 komentar: